Sabtu, 21 November 2009

Bangsa Manusia VS Bangsa Setan


Sejak dari dulu hingga sekarang kisah antara Bangsa Manusia yang selalu berseteru dengan Bangsa Setan menjadi topik bahasan yang menarik. Betapa tidak, perseteruan diantara mereka terasa tak akan pernah selesai hingga akhir jaman nanti. Secara "implisit" perseteruan tersebut hanya menegakkan eksistensi dari "kejahatan dan kebaikan".
Bangsa Setan yang dianalogikan sebagai bentuk sisi kejahatan yang sifatnya selalu tersembunyi dan bertabir (im-materi)  sesuai dengan unsur pembentuknya yang berasal dari api (panas) dan bersifat ghaib (gelap).

Sedangkan Bangsa Manusia dapat dianalogikan sebagai bentuk sisi kebaikan yang sifatnya selalu nampak (materi) sesuai dengan unsur pembentuknya yang berasal dari tanah/lumpur (dingin, lembab) dan sifatnya selalu nyata (terang).

Kedua sisi tersebut selalu bersebrangan dalam memperjuangkan kepentingannya. Bangsa Setan selalu mengajak dan membujuk Bangsa Manusia untuk selalu berbuat "jahat dan dosa". Sedangkan Bangsa Manusia berusaha menentang bujuk rayu dan godaan dari Bangsa Setan tersebut dengan perbuatan yang "baik dan pahala".
Perseteruan tersebut dalam kenyataannya tidaklah seimbang, sebab Bangsa Setan hanya hanya memiliki satu potensi pada tindakan kejahatan dan tidak mempunyai potensi untuk bertindak baik. Sedangkan Bangsa Manusia memiliki dua potensi tersebut.
Bangsa Manusia secara fitrah (suci) cenderung mengajak dirinya untuk berpotensi pada kebaikan, akan tetapi secara lahiriah mereka cenderung terbawa pada potensi kejahatan seperti yang dimiliki oleh Bangsa Setan. Terlebih lagi Bangsa Manusia tak akan bisa (mustahil) untuk dapat mempengaruhi atau mengajak setan untuk berbuat kebaikan. jadi tidak seimbang perseteruan antara mereka secara turun- temurun itu.

2 komentar:

  1. Wah perang !! Harus segera mempersiapkan pasukan iki gawe nyerang bangsa setan kira-kira menang tah kalah iki ngengkok.

    BalasHapus